"halo bos!" ...waaa....long time no see aa...! kata saya sambil berjabat tangan dengan lelaki berbadan besar dan bekerja sebagai peguam itu. Sambil duduk semeja di restoran dan menghirup minuman panas yang semakin "menjerut leher" dengan kenaikkan harga baru, saya berpeluang mengambil kesempatan itu untuk bersembang dengannya sebelum masuk kerja.
Saya pun mengeluh kepadanya betapa sukar untuk mencari ruang meletakkan kenderaan kerana musim sekolah telah bermula dan..iyalah...bila cerita punya cerita maka lelaki yang kacak itu menceritakan kepada saya akan sebuah kisah yang amat menyentuh perasaan.
"Lama cerita ini"...kata Michael kepada saya.
"Cerita sajalah.." kata saya kepadanya pula.
Maka lelaki itupun menceritakan kepada saya akan kisah kawannya yang berasal dari keluarga yang serba berjaya. Iyalah, hampir kesemua adik beradiknya berjaya, bapanya pula bukan calang-calang orang...ahemmm! Tetapi dalam semua adik-beradik sahabatnya yang ramai itu, terdapat seorang adiknya yang tidak begitu pandai dalam bidang akademik. Hanya dia sahaja yang seringkali gagal dalam peperiksaannya.
"Teruskan...teruskan..." kata saya tidak sabar.
"Biasalah..." katanya kepada saya. "Bila kita tidak begitu pandai atau cemerlang maka perbandingan seringkali berlaku.." tambahnya lagi.
Dia lantas menceritakan saya bagaimana bapa sahabatnya itu seringkali mengeluarkan kata-kata yang cukup pedas, sinis dan begitu negatif sekali kepada adiknya itu.
"Kau saja yang bodoh!" .."mengapa adik kau..abang kau...kakak kau ..semuanya pandai-pandai..." "...kau saja yang begini.." marah bapa sahabatnya itu.
Seringkali adiknya itu menguncikan diri didalam bilik berjam-jam lamanya dan menangis. Pernah juga dia memujuk-mujuk adik kesayangannya itu supaya jangan terlalu mengambil hati akan kata-kata ayah mereka.
Tetapi pada suatu hari itu, sahabatnya itu mendapat panggilan telefon dari adiknya. "Saya sayang kamu kak..." dan tiada lagi kata-kata lain lagi. Talian telefon kedengaran terputus.
"Sahabat saya mengejar pulang hari itu..." kata Michael lagi. Mukanya semakin berkerut.
Adik sahabatnya itu ditemui mati tergantung didalam kamar tidurnya.
Sebak juga hati saya mendengar kesudahan ceritanya yang begini.
Pada mulanya, saya berasa begitu berat hati untuk menulis entri ini.."HAIYAaaa.....masih tahun baru...entri yang pertama di tahun baru 2011...tulis cerita begini pula.."ONG" (tuah) pun lari ooo..tetapi...bila pikir punya pikir....saya tulis juga..sebab kita selalu leka, kita semakin alpa....
baju, rumah, kereta, pekerjaan, cita-cita segalanya boleh baru...cuma satu saja yang perlu sangat perubahan besar..
SIKAP!
Seperti cerita diatas, kalaulah ayahnya itu bersikap memahami dan menerima kekurangan anaknya itu...kalaulah dia diberi perhatian yang saksama dan adil...kalaulah dia tidak melemparkan kata-kata yang membunuh semangat, kata-kata yang begitu mengguris perasaan..maka tidak adalah kesudahannya yang begitu....
Bila terjadinya perkara begini...salah siapa? Satu jari kita tuding kearah orang lain...tiga jari menuding pula kearah kita! Mana ada yang sempurna di dalam dunia ini?
Haiyaaaaa...!
17 comments:
iya tak ada yg sempurna..
Ini kisah tentang alahan..alahan pada kesempurnaan dunia..dan tidak dapat menerima hakikat..
Kesian.. :(
crita yang bagus,, :(
Parents or anybody does not have a right to set a standard or expectation to others...
kata-kata yang dikeluarkan oleh sang bapa ini, adalah kata-kata negatif yang membuat adik sahabat honey semakin tertekan jiwanya.
sehingga dia mengambil jalan pintas.
sedih membaca cerita ini...
seharusnya kita tidak mengucapkan kata2 negatif kepada adik2 kita ataupun orang2 yg dekat dg kita ya.
Honey to Sang Cerpenis Bercerita - Hi Fan! memang benar itu..mana ada yang sempurna didunia ini?
:(
Honey to Relevan - Susah kalau kita tidak dapat menerima hakikat..kepandaian seseorang bukan hanya pada ilmiah sahaja....
Sifat dan peribadi yang baik lebih pentingkan? Tak gitu?
Honey to AnnieMing - It is sad! I was speechless to know that kid took his life. He was only 19yrs.
Honey to ndhelon - Thank you for reading.
Honey to Alv0808 - When expectation is too high from parents..I recalled many years back how some kids suicide after failing their exams..this is lunatic! crazy!
Honey to Bro Budiawan - Iya..amat sedih sekali. Perlukah berbuat sampai begitu? Nyawa tidak pentingka?
Honey to Fan - Ya, Fan..memang benar. Apalagi kata-kata yang sedemikian....memang amat melukakan hati sesiapapun yang mendengarnya..
Cerita macam ni menjadi teladan untuk semua. Terutamanya para parents.
Juga teladan untuk saya :)
Honey to Cicak - I'd learned something from here too. :(
semua orang memiliki karunianya sendiri, tak perlu mambanding-bandingkan, karena itu akan menjadi pembunuhan karakter. Cerita yang memilukan.
Post a Comment